Friday, July 11, 2008

DDDDD... D... DO YOU DO YOU WANNA? (Franz Ferdinand, 2003)


Bekerja di sebuah radio dengan segmentasi perempuan membuat perempuan setomboi & sefeminis apapun nggak akan bisa berkilah dari naluri keibuan yang tiba-tiba muncul. Gimana nggak kalo setiap mempersiapkan materi selalu berhubungan dengan brand platform ibu muda bahagia? Dan percaya atau nggak, mahluk-mahluk cantik, wangi, bersuamikan lelaki kaya dengan anak yang punya wajah keturunan kaukasia (walaupun papa mamanya nggak ada keturunan bulenya) dan bahagia; benar-benar ada.

Rasanya beberapa tahun yang lalu aku masih kekeuh mau membangun karir. Menikah & punya anak mungkin prioritas ke sekian dalam daftar resolusi. Tapi, sering berinteraksi dengan manusia-manusia cantik ini dan para malaikat ciliknya... Doa ikut dipanjatkan 5X sehari (kalau pas nggak bolong sholatnya) meminta diterangkan jalan menuju hidup yang serupa.

Bayangkan.

Si kecil menatap dengan mata bening dan polosnya. Tawanya bisa meriangkan hati sesuntuk apapun akibat deadline yang jatuhnya udah M minus, bukan H minus lagi. Pertanyaan-pertanyaan lugunya. Gambar-gambar asalnya. Pernah dia bilang, "Ini kan gambar Tante... Lihat, aku kan bikin gambat Tante!". Begitu aku lihat, gambarnya lebih mirip ikan lagi kayang . Belum lagi rasa senang begitu dia betah bermain di ruanganku dan membuat pekerjaanku terbengkalai (karena dia kekeuh mau main lompat-lompatan sama tantenya ini di sofa).

Kebayang juga sih, kalo yang tadi aku ceritakan, itu cuma bagian menyenangkannya. Belum pernah kan, kebangun tengah malem hanya karena diminta anterin pipis. Atau ngerengek minta mainan dan kalo nggak dikasih ngejerit sampe 8 oktaf? Atau ngambek nggak mau makan? Atau nggak mau tidur? Atau tiba-tiba berkata-kata kasar? Belum lagi sedihnya kalo dia sakit? Kalo dia jatuh dari kursinya? Kalo dia diculik?!?!?! Oh, tidak!!!

Tapi tetap, aku ingin. Entah karena pengaruh pekerjaan, beranjaknya usia, hormon, atau semua perempuan punya keinginan sama?

Do you wanna be a mother?

Because I do.