Sunday, June 24, 2007

WILL YOU MARRY ME?

Those were words i supposed to tell you that night. Before, that baby-in-bigger-body made me upset with his attitude.
Yahhh, gagal lagi deh acara melamar gw.
Padahal kemampuan gw mem-propose lelaki yang gw anggap "the one" selama ini hanya muncul di saat-saat gw depressed, nekat, ... dan kemudian melakukan hal-hal bodoh.
Dan untuk dapet moment itu lagi, gw harus menunggu sampai waktu yang nggak tentu.

Gw tahu kalimat itu nggak akan datang buat gw dari dia.
Mungkin dari orang lain, tapi, nggak dari dia.
Gw tahu dia sebenarnya mau, tapi, di hanya nggak bisa.
Atau mungkin cuma nggak berani?
Makanya, biarlah gw meringankan bebannya dengan mengambil bagian yang jadi tugas dia.

Uuuuugh, kapan gw dapat kesempatan lagi untuk ngajak dia tua bersama ya?
*sounds weird in bahasa, doesn't it?*

UPSET ME


Aku lelah.

Rasanya pingin banget give up.

Pingin banget nyerah.

Rasanya seperti sudah membentur dinding. Apa yang harus gw lakukan kalau sudah begini?


Gw ingin sekali bekerja dalam sebuah team. Gw gak mau sekedar menyuruh.

Tapi sepertinya sulit aja untuk berkata, "This is my way. If you're not in, just get out!"

Yeah, karena gw memang bukan orang seperti itu.


But frankly, I need to act such a bit*h.

And they ask me for that.

You'll see, I'm not a girl that doesn't get the office corner!

Huh!